SISWA SEKOLAH BM 400 BANTU KORBAN SEMERU

JAKARTA –Siswa Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menyerahkan donasi bagi korban erupsi Gunung Semeru melalui Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada Rabu (5/1).

Kegiatan ini diprakarsai oleh siswa OSIS SMP dan SMA BM 400 melalui kegiatan “Pry for Semeru”. Kegiatan amal dilaksanakan pada Desember 2021. Dana yang berhasil dikumpulkan sebesar 15.300.000,- diserahkan pada acara tersebut.

Adapun tujuan penyerahan dana itu agar dapat disalurkan kepada para korban erupsi Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Penyerahan donasi dilakukan siswa di kantor ACT Menara 165 Jl TB Simatupang Jakarta, didampingi oleh Pembina OSIS dan Manager Bidang Kesiswaan, Drs. Ajibandi.

Dalam sambutannya, Ajibandi menyampaikan bahwa kegiatan peduli kepada kemanusiaan merupakan bagian pembelajaran yang dilaksanakan sekolah.

Oleh karena itu, “setiap ada bencana yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di daerah, siswa bergerak untuk melakukan aksi peduli sosial,” tandas Ajibandi.

Perwakilan dari Yayasan ACT, Habibie sangat mengapresiasi bantuan donasi yang telah diberikan oleh Sekolah BM 400. Dia berharap kolaborasi semacam ini dapat terus terjalin.

“ACT mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Sekolah Bakti Mulya 400. Semoga ACT dapat terus berkolaborasi dengan BM 400 ke depannya,” tutur Habibie.

Selain penyerahan donasi, siswa Sekolah BM 400 juga berkesempatan untuk melihat pemutaran film dan melakukan tanya jawab dengan pihak ACT terkait aksi-aksi kerelawanan dan kemanusiaan yang selama dilakukan.

Dari kunjungan tersebut siswa juga mendapatkan pelajaran tentang pengelolaan dan penanggulangan bencana.

Kaila Talita , ketua OSIS SMA Bakti Mulya 400 terkesan dengan kegiatan yang dilaksanakan ACT dalam membantu korban di daerah bencana.

“Ini menjadi pelajaran tersendiri agar kita terus meningkatkan kepedulian kepada sesama”, kata Keila Talita.

Keila Talita juga berharap solidaritas siswa dapat ditingkatkan meskipun tidak ada bencana alam.

Dalam kesempatan yang sama, Choire, ketua OSIS SMP Bakti Mulya 400 juga berpendapat bahwa program charity di sekolah sudah menjadi bagian kegiatan pembiasaan.

Baca Juga : Sekolah BM 400 Seminarkan Kurikulum Paradigma Baru

“Kegiatan beramal tidak hanya dilakukan saat ada bencana, namun dilakukan juga saat peringatan hari besar Agama Islam atau peringatan kerelawanan sosial,”, kata Choir

Baik Talita maupun Choir sepakat bahwa penanaman nilai kemanusiaan yang diperoleh dari pembelajaran guru-guru di sekolah sangat penting untuk dikembangkan untuk masyarakat luas.

“Kami siswa Sekolah Bakti Mulya 400 berupaya untuk membantu masyarakat khususnya yang terkena musibah atau kurang beruntung sebagai cara untuk melatih diri menjadi pemimpin masa mendatang’, cetus Talita Kaila dengan optimis.