Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 mengedepankan siswa merdeka dan bahagia dalam belajar. Demikian salah satu amanat yang disampaikan oleh Euis Tresna, Deputy Ketua Pelaksana Harian YBKSP Bakti Mulya 400 dalam open house Sekolah BM 400 (Sabtu, 28/10/2023).
Kegiatan open house dilaksanakan secara serentak di semua unit Sekolah BM 400. Untuk unit TK dan SD dilaksanakan di lokasi sekolah Pondok Indah, Jakarta. Sedangkan unit SMP dan SMA dilaksanakan di Auditorium Ki Hajar Dewantara gedung SMP Bakti Mulya 400, Lebak Bulus, Jakarta. Kegiatan dihadiri oleh calon orang tua siswa serta calon siswa baru yang akan mendaftarkan diri sebagai siswa pada tahun pelajaran 2024/2025.
Lebih lanjut Euis Tresna mengulas tentang pendidikan yang memerdekakan anak-anak berarti semua potensi anak mendapatkan stumulus sehingga berkembang optimal.
Euis Tresna juga menyampaikan bahwa program pendidikan harus menjawab persoalan masyarakat sekitar, nasional maupun global. Karena itu “Menyelenggarakan pembelajaran dengan mengedepankan etika, moral dan kesadaran hidup yang selaras dengan lingkungan serta gaya hidup yang memanfaatkan sumberdaya berkelanjutan”, ungkapnya.
Acara open house SMP dan SMA dilaksanakan dalam bentuk diskusi panel dipandu moderator Rosa Rosdayanti, yang juga merupakan orang tua dari siswa alumnus Sekolah BM 400. Sedangkan open house TK dan SD dilaksanakan dalam bentuk papaparan program. Setiap kepala sekolah memaparkan program sekolah yang dipimpinnya.
Ina Lestari, Kepala TK BM 400 menyampaikan bahwa keunggulan TK yang dipimpinnya antara lain mengusung kurikulum internasional IEYC, mengedepankan nilai-nilai Islami serta sangat memperhatikan perkembangan psikologis anak.
Ina Lestari menambahkan, “TK BM 400 juga mempersiapkan berbagai aktivitas menarik untuk anak. Mulai dari kelas musik, ICT, menari, serta berenang. Siswa pun dibimbing untuk melakukan pembelajaran tematik yang sangat menyenangkan. Native speaker pun secara rutin akan mengunjungi TK setiap bulannya”.
Pada acara yang sama, Eliyani Umas, Kepala SD BM 400 menyampaikan bahwa kurikulum yang diterapkan di SD Bakti Mulya 400, yaitu kurikulum agama Islam, nasional, dan internasional.
Lebih lanjut Eliyani Umas menjelaskan di SD BM 400 juga memiliki kegiatan pendukung akademik, antara lain: foundation program, seminar pubertas, edukasi bully, seminar motivasi, klinik belajar, classmeeting, kepanduan Pramuka. Terdapat pula kegiatan field trip, immersion program, dan leadership camp.
“Untuk mengembangkan potensi siswa yang beragam, siswa juga dapat mengikuri kegiatan ekstrakurikuler English club, science project, computer club, olympiad club. futsal, basket, dan taekwondo, menari, melukis, paduan suara tahfidz, BTQ, dan Iqra”, jelas Eliyani Umas.
Sementara itu kepala SMP BM 400, Rike Anwari dalam paparannya menekankan, “SMP Bakti Mulya 400 terus berkomitmen untuk membangun komunitas pembelajar yang senantiasa meningkatkan potensi diri, berwawasan internasional, memiliki nilai Islam, serta nasionalis.”
Lebih lanjut, Rike Anwari menyampaikan program one student one I-Pad. Dengan adanya program tersebut, siswa dapat dengan mudah mengakses ribuan buku maupun informasi yang dapat mendukung proses pembelajarannya. Hal tersebut didukung oleh guru yang telah tersertifikasi sebagai apple teacher.
Rike Anwari menambahkan, “Siswa diasah potensi kreatifnya dalam students month yang di dalamnya terdapat TEDx month, music and art month, STEM month, literacy month, career month, serta BM got talents. Dengan wadah tersebut siswa makin percaya diri mementaskan kemampuannya.”
Baca juga : SMA Alfa Centauri Study Banding ke SMA BM 400
Paparan program juga disampiakan Kepala SMA BM 400, Andi Gunawan yang menguraikan program Cambridge, Sistem Kredit Semester (SKS) dan Boarding School.
Andi Guanawan juga menjelaskan bahwa SMA BM 400 terus berkomitmen untuk mempersiapkan siswanya memasuki dunia perguruan tinggi berkualitas di dalam maupun luar negeri. Karena itu siswa sudah dibekali persiapan TOEFL, bimbingan studi ke PTN maupun PTLN, bimbingan beasiswa, serta campus tour untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
“Kami ingin membangkitkan hasrat siswa untuk bisa kuliah di luar negeri, kemudian kembali ke Indonesia untuk membangun Indonesia,” tandas Andi Gunawan.
Pada setiap akhir paparan, calon orang tua siswa diberi kesempatan untuk dialog dan menyampaikan pertanyaan tentang program sekolah. Kegiatan berlangsung dengan antusias sampai acara selesai.