Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 bergandengan dengan Lion Club Jakarta Monas (LCJM) dan Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta menggelar health talk untuk kewaspadaan diabetes pada usia muda. Kegiatan dihadiri oleh siswa SMA BM 400, orang tua, guru, pimpinan sekolah, serta anggota LCJM. Kegiatan dilakukan di Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP BM 400, pada Jumat (17/11/23).
Diabetes umumnya merupakan penyakit yang diderita oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, semakin banyak remaja menderita diabetes.
Menyadari hal tersebut, BM 400 dan LCJM memberikan informasi kepada siswa, guru, dan orang tua mengenai diabetes, sekaligus membagikan cara mencegah diabetes serta komplikasinya sejak dini.
Ir. Anna Rosita Subagdja, Presiden Direktur RSPI selaku Ketua Pelaksana kegiatan health talk menyampaikan:
”Menurut data WHO ada 422 juta orang di dunia menderita diabetes dan 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya. Indonesia menempati negara kelima tertinggi penderita diabetes. Hal ini menjadi pendorong bagi kami untuk bergerak aktif menginformasikan masyarakat agar mengetahui cara mencegah diabetes dan komplikasinya sejak dini.”
Kegiatan dilanjutkan dengan health talk yang dipandu oleh drg. Deandra Pahlevi (Patient Relation Coordinator RS Pondok Indah Group) sebagai moderator. Narasumber dalam Health Talk ini adalah dr. Nur Ainun, Sp. P. D. selaku dokter spesialis penyakit dalam RSPI Bintaro Jaya, dr. Sesaria Rizky Kumalasari Sp. M. yang merupakan dokter spesialis ilmu kesehatan mata RSPI Pondok Indah, serta dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp. K. O selaku dokter spesialis kedokteran olahraga RSPI Bintaro Jaya.
dr. Ainun membuka sesi health talk, “Diabetes adalah kondisi di mana gula darah meningkat di atas batas normal. Pada kondisi diabetes, pankreas kita gagal memproduksi insulin atau produksinya kurang efektif sehingga gula dalam darah tidak bisa masuk ke dalam sel.”
Dalam paparannya, dr. Ainun juga menyampaikan perbedaan diabetes tipe satu dan dua. “Diabetes tipe satu sifatnya auto imun. Sel pankreas dihancurkan oleh kekebalan tubuh, sehingga tidak mampu menghasilkan insulin. Sementara itu, diabetes tipe dua disebabkan oleh genetik dan obesitas. Pankreasnya baik-baik saja, tetapi kadar lemak yang banyak menyebabkan menurunnya kerja insulin, sehingga terjadi diabetes.”
dr. Ainun kemudian menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita diabetes, “Glukosa mengawang di dalam darah, merusak pembuluh darah baik mikro maupun makro, dari atas hingga bawah. Bisa ke mata dan menyebabkan buta, katarak, gampang radang, gampang tanggal giginya, pikun, penyumbatan darah, hingga gagal ginjal.”
Dr. Sesaria menambahkan, “Diabetes juga bisa berdampak ke mata. Penyakit mata tersebut dapat berkembang ke arah kebutaan yang sifatnya permanen.”
“Penyakit mata ini disebut sebagai retinopati diabetik. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang telah menderita diabetes di atas 10 tahun. Pada penderita diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi, risikonya lebih berlipat lagi,” jelas dr. Sesaria.
Menyadari betapa berbahayanya diabetes, penting bagi masyarakat khususnya usia muda untuk mengetahui gejala-gejalanya sejak dini. Dengan mendeteksi gejala tersebut, masyarakat dapat terhindar dari komplikasi diabetes di kemudian hari.
dr. Ainun menyampaikan, “Gejala klasik diabetes adalah buang air kecil terus, merasa lapar terus, minum terus, kebas, dan gatal-gatal.”
Pencegahan diabetes maupun pencegahan komplikasinya dapat dilakukan dengan melakukan cek kesehatan berkala, menghindari rokok, melakukan diet seimbang, mengelola stress, serta melakukan olahraga.
Baca juga : SD BM 400 Ikuti School Immersion di Greendale Primary School Singapura
dr. Grace memaparkan olahraga yang cocok untuk dilakukan penderita diabetes maupun untuk mencegahnya. “Olahraga yang cocok bagi penderita diabetes adalah olahraga low impact tetapi bersifat kardio. Contoh olahraganya antara lain bersepeda, jalan, maupun renang.”
Di akhir paparan, dr. Grace juga membimbing peserta health talk untuk melakukan stretching. Stretching tersebut disarankan untuk dilakukan setelah bekerja maupun belajar.
Health talk dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Kegiatan berlanjut dengan kuis berhadiah dan pembagian dorprize. Dilakukan pula sesi foto bersama dan penyerahan piagam untuk narasumber, moderator, serta sponsor yang telah mendukung jalannya acara.
Pada kesempatan tersebut, Ir. Anna Subagdja juga memberikan bantuan peralatan kesehatan untuk UKS sekolah BM 400 yang diterima oleh Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Harian BM 400.
Kegiatan kemudian ditutup dengan aksi penanaman pohon apotik hidup di SMA BM 400. Tumbuhan yang ditanam antara lain kumis kucing, sirih, dan daun dewa. Tumbuhan tersebut diberikan oleh LCJM dengan harapan dapat menjadi apotek hidup untuk sekolah BM 400.