JAKARTA – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 meluncurkan pembangunan sekolah baru di Metland, Cibubur Jakarta Timur. Dalam acara tersebut Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja, Ketua YBKSP Bakti Mulya 400 menyampaikan secara resmi dimulainya pembangunan sekolah tesebut. Kegiatan ini berlangsung menjelang diskusi panel rangkaian HUT ke 40 tahun Bakti Mulya 400 di auditorium SMP Bakti Mulya 400 ((Sabtu, 30/9/23).
Dalam narasi peluncuran sekolah baru tersebut, Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur mengusung nilai religius, nasionalis dan internasional. Sekolah baru ini akan menjadi pusat pembelajaran yang modern dan berkualitas, dilengkapi dengan fasilitas terkini dan tenaga pendidik andalan. Sekolah tersebut menanamkan nilai luhur Agama Islam kepada siswa, menumbuhkan jiwa patriotik yang cinta bangsa dan tanah air Indonesia, mengintegrasikan dengan komunitas pembelajaran yang ramah, menumbuhkan daya kreasi dan dan inovasi sesuai abad 21 untuk hidup di masa Indonesia Emas.
Acara ini dihadiri lebih dari 300 partisipan diantaranya adalah guru, karyawan, dan tenaga kependidikan, orang tua murid, perwakilan siswa, dan alumni. Hadir sebagai tamu-tamu kehormatan adalah seluruh anggota Dewan Pengurus YBKSP Bakti Mulya 400, pejabat dinas pendidikan dan Pimpinan Sekolah Bakti Mulya 400 yang aktif maupun yang sudah purna tugas.
Dalam sambutan HUT ke 40 Bakti Mulya 400 yang bertema “Bakti untuk Persada Indonesia” tersebut, Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja menyampaikan bahwa: “Tema ini mencerminkan semangat pengabdian kita, sekaligus menggambarkan tekad dan komitmen kita dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan tanah air tercinta, “ Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja.
Sementara itu Ketua Pelaksana Harian, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si juga memberikan sambutan. Beliau mengutarakan bahwa sekolah ini pada kurun waktu lima tahun terakhir melakukan banyak terobosan. Adanya pandemi Covid 19 membuat Sekolah Bakti Mulya 400 makin inovatif.
“Maka ketika dibuka pendaftaran siswa baru pada bulan ini, jumlah calon siswa sudah hampir memenuhi kuota yang tersedia”, tandas Sutrisno Muslimin.
Pada acara tersebut juga dilangsungkan diskusi penal dengan tema “Pendidikan Politik dan Politik Pendidikan dengan menampilkan Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA. (selaku Rektor UIII) dan Prof. Yudi Latief, M.A., Ph.D. (Ketua Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP)). Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Balques Manisang (presenter tvOne).
Baca juga : Franka Makarim Puji Penampilan SMP BM 400
Pada sesi pertama Komaruddin Hidayat menjelaskan bahwa titik penting dari pendidikan politik ialah untuk memperkokoh budaya identitas Indonesia serta memberdayakan sumberdaya manusia dan institusi pendidikan.
Komaruddin Hidayat menekankan bahwa: “Pendidikan politik merupakan proses penyadaran dan pembentukan karakter agar menjadi warga negara yang menghargai etika sosial dan hukum untuk menjamin kelangsungan hidup sosial yang damai dan sejahtera.”
Sementara itu pada sesi berikutnya Yudi Latief menyampaikan bahwa pembangunan berarti usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek. Agar suatu negara maju maka harus memiliki kepemimpinan serta pendidikan yang kuat.
Yudi Latif menekankan pentingnya pendidikan moral, etika dan nilai dilakukan dengan cara mempraktekkan langsung, bukan sekedar hafalan dan teori. Pendidikan Pancasila dan agama perlu diajarkan dalam bentuk tindakan secara berkesinambungan serta berjenjang mulai pendidikan pra sekolah sampai pendidikan atas.
Salah hal yang menjadi simpulan kedua narasumber adalah perlunya guru mengajarkan politik yang sehat di saat realitas politik di negeri ini yang tidak sehat. Itulah upaya agar pendidikan berfungsi mengubah dan membangun manusia yang lebih baik. Itu pula kegiatan yang diselenggarakan di Sekolah Bakti Mulya 400.