Sekolah Bakti Mulya 400 bukan hanya sebuah institusi pendidikan. Ia adalah tonggak sejarah yang meneguhkan komitmen untuk mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. Dalam perayaan 40 tahun kelahirannya, seluruh warga sekolah mengenang perjalanan yang telah terlewati, dan bersama-sama berkomitmen untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan.
Pada peringatan tersebut adalah waktu yang tepat untuk mengenang kembali para pendiri yang telah berpulang. Tempat peristirahatan terakhir para pendiri terhormat tersebar di empat lokasi yang berbeda. Di Taman Makam Tanahkusir, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Taman Makam San Diego Hills (San Diego Hills Memorial Park) di Karawang Barat, dan Taman Makam Kemlaten Cirebon, mereka bersemayam dengan penuh ketenangan. Setiap kunjungan ke tempat suci ini adalah penghormatan bagi keabadian mereka dan pengingat akan dedikasi mereka dalam membangun lembaga pendidikan ini.
Kegiatan tersebut diawali dengan ziarah ke Taman Makam Tanahkusir dan Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta yang dilaksanakan pada hari Selasa (27/06/23). Berikutnya ziarah dilanjutkan ke Taman Makam San Diogo Hill di Karawang Barat dan Taman Makam Kemlaten Cirebon dilaksanakan hari Sabtu (1/07/23).
Para pendiri sekolah yang dimakamkan di Tanah Kusir adalah almarhum Prof Ir H. Ismail Sofyan da Drs. H. Sukrisman.
Para pendiri yang dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata adalah almarhum Salamun Alfian Tjakradiwirja, Marsekal TNI Muhamad Saleh Basarah dan Prof. Dr. A. Hamid S. Attamimi, SH.
Para pendiri yang dimakamkan di San Diego Hill adalah almarhum Bapak Sudwikatmono, Sutadi Sukarya dan Ibrahim Risjad.
Para pendiri yang dimakamkan di Kemlaten adalah almarhum Bapak H. Subagdja Prawata dan Drs. H. Budiman Kusika Prawata. Dalam kegiatan ziarah tersebut diikuti oleh seluruh Dewan Pengurus YBKSP Bakti Mulya 400, pimpinan Pelaksana Harian dan Pimpinan Sekolah Bakti Mulya 400.
Baca juga : Jejak Para Pendiri, Ilham untuk Generasi Masa Kini