CEO & Studentpreneur Talk Sekolah BM 400 Bahas Bank dan Bisnis Syariah

JAKARTA – Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) kembali menyelenggarakan CEO & Studentpreneur Talk Acara tersebut berlangsung pada Jumat (4/2) dengan mengusung tema “Sharia Banking and Sharia Business Up” dan diikuti oleh siswa-siswi dari Sekolah BM 400.

CEO & Studentpreneur Talk kali ini dipandu oleh dua siswi Sekolah Menengah Atas BM 400 (SMA BM 400) yaitu Indira Tabina dari kelas X IPS 1 sebagai Master of Ceremonies (MC) dan Say Qanaah Garda Mudi dari kelas X Cambridge 2 sebagai moderator.

Euis Tresna, Deputy KPH Sekolah Bakti Mulya 400, opening speech pada CEO Talk & Studentpreneur yang diadakan secara virtual pada Jumat (4/2).

Pembukaan acara ditandai dengan opening speech yang disampaikan oleh Deputy KPH  Euis Tresna, S.Pd. M.Si. Dalam sambutan yang disampaikannya, Euis Tresna melihat bahwa penggunaan sistem syariah dalam bisnis saat ini sudah mulai berkembang khususnya di antara kaum milenial.

“Sistem syariah sudah menjadi gaya hidup/lifestyle dari para kaum milenial. Kita lihat beberapa publik figur dalam berbisnis sudah beralih ke sistem syariah,” tuturnya.

Acara ini bertujuan untuk untuk mengedukasi siswa-siswi Sekolah BM 400 mengenai perbankan syariah dan juga bisnis syariah up serta manfaatnya dalam berbisnis.

“Pada kesempatan siang ini, kita isi dengan literasi keuangan yaitu mengenal sistem syariah dan tentu saja manfaat yang dapat dipakai atau digunakan menggunakan sistem syariah dalam berbisnis,” sambung Euis Tresna dalam sambutannya.

Indra Sakti (Head of Sharia Funding CIMB Niaga Syariah) sebagai narasumber CEO Talk & Studentpreneur Sekolah BM 400 yang diadakan secara virtual pada Jumat (4/2).

Sejalan dengan tema yang perbankan dan bisnis syariah yang diusung pada CEO & Studentpreneur Talk kali ini, Sekolah BM 400 mengundang dua narasumber yang merupakan pakar di industri perbankan syariah, yaitu Khairil Zubair (Senior Branch Manager CIMB Niaga Syariah) dan Indra Sakti (Head of Sharia Funding CIMB Niaga Syariah).

Pada sesi pertama, Khairil Zubair menjelaskan kepada peserta CEO & Studentpreneur Talk mengenai perbedaan antara bank syariah dan bank konvesional.

“Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional itu, kalau bank konvensional menabung dan meminjam (uang) itu ada system (suku) bunga. Sedangkan bank syariah menggunakan istilah akad,” terangnya.

Kemudian, Khairil juga menjelaskan bila masyarakat menabung di bank syariah terdapat dua jenis akad, yaitu akad wadiah dan akad mudharabah.

Khairil Zubair (Senior Branch Manager CIMB Niaga Syariah) sebagai narasumber CEO Talk & Studentpreneur Sekolah BM 400 yang diadakan secara virtual pada Jumat (4/2).

“Kalau masyarakat menyimpan di bank (syariah), akad-nya ada dua: wadiah (bersifat titipan) dan mudharabah (bersifat investasi),” tutup Khairil.

Perlu diketahui, akad wadiah bersifat titipan dan bisa diambil kapan saja atau sesuai kesepakatan serta tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali bersifat sukarela dari bank.

Sedangkan, akad mudharabah bersifat investasi dimana nasabah bersifat sebagai pemilik dana dan bank bersifat sebagai pengelola dana. Simpanan dapat diambil sesuai kesepakatan dan pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah (bagi hasil) yang dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

Baca juga : SMP BM 400 IKUTI ASEAN STUDENT CAMP AND TEACHER WORKSHOP

Selanjutnya, pada sesi kedua, Indra Sakti memaparkan jika Generasi Milenial menghabiskan hanya 10,7 persen penghasilannya untuk menabung, 2 persen untuk investasi dan lebih dari 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itu, dia memberikan tips kepada peserta CEO & Studentpreneur Talk tentang cara mengelola uang dengan baik.

“Fokuskan ke saving, teman-teman harus bisa mengelola minimal uang jajan supaya bisa terkumpul uang-nya dan teman-teman bisa mewujudkan keinginan-nya,” kata Indra.

Indra menambahkan jika siswa-siswi sekolah BM 400 memiliki keinginan untuk bisa membangun bisnis dan mempunyai pendapatan sendiri dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, maka yang harus dilakukan sekarang adalah mulai menabung dan berinvestasi.

“Siap-siap yuk dari sekarang untuk menabung dan investasi berapapun nominal dan kemampuan teman-teman. Kuncinya hanya satu, istiqomah,” tuturnya.

Sesi terakhir merupakan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan diajukan oleh peserta CEO & Studentpreneur Talk kepada narasumber. Salah satunya Azila Fatla, siswi kelas X MIPA 5 SMA BM 400 yang menanyakan ikhwal perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Indra Sakti selaku narasumber menjawab pertanyaan dari Azila dengan mengatakan bahwa perbankan syariah berkembang dengan sangat baik di Indonesia, terlebih pemerintah Indonesia saat ini sangat fokus untuk meningkatkan ekonomi syariah. “Saat ini pemerintah sangat fokus untuk meningkatkan keuangan dan ekonomi syariah. Kita juga baru dapat informasi jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu diarahkan untuk semua karyawan dan entity-nya menggunakan perbankan syariah,” ungkap Indra.