ORKESTRASI PEMBELAJARAN DI KELAS
BM400 Cibubur– Kegiatan belajar mengajar itu mirip orkestra dimana guru berperan sebagai dirigennya. Seorang dirigen bisa mengarahkan pemain musik sehingga menjadi tim yang mampu memperdengarkan irama yang indah.
Tim pemain musik adalah analogi untuk siswa. Tak ada siswa yang sama, bahkan dua orang yang kembar identik sekalipun tak akan sama. Bukan hanya perbedaan lahiriah setiap peserta didik berbeda. Namun yang penting untuk disadari bahwa mereka memiliki potensi yang berbeda-beda. Dengan semua latar belakang tersebut diharapkan guru mampu ‘mementaskan’ orkestra yang indah pada setiap kegiatan belajar mengajarnya. Bagaimana cara mementaskan Orkestra pembelajaran di ruang kelas?
Langkah Awal Orkestra Pembelajaran
Dalam melaksanakan orkestra pembelajaran dengan mengacu kepada prinsip pembelajaran Quantum Learning DePorter, maka langkah awal pembelajaran adalah sebagai berikut:
- “Masukilah dunia siswa anda!”
Artinya libatkan perasaan, empati, simpati kita kepada siswa. Ekspresikan salam kita dengan tulus, bangun kontak mata kepada seluruh siswa. Berikan sapaan yang ramah penuh senyuman. Yakinkan seluruh siswa dalam keadaan gembira dan antusias. Selanjutnya,
- “Bawalah dunia siswa ke dunia kita”
Artinya setelah cukup memberikan kondisi, sampaikan maksud kehadiran anda di depan mereka. Yakinkan seolah anda adalah seorang pilot yang akan membawa terbang menuju cita-cita siswa. Selanjutnya,
- “Antarkan dunia kita ke dunia siswa”
Artinya sampaikan inti pembelajaran yang sesungguhnya. Berikan semua kemampuan anda sebagai seorang guru.
Komponen Orkestra Pembelajaran
Komponen yang perlu dipertahankan seorang guru agar dapat menciptakan orkestra pembelajaran adalah mempertahankan lingkungan dan isi pembelajaran
Lingkungan belajar diciptakan dengan:
• Membuat suasana kelas dengan penuh semangat dengan membangun motivasi, menjalin rasa simpati & saling pengertian, membangun keriangan & ketakjuban, membangun rasa saling memiliki, menampilkan keteladanan
• Membuat ikatan antara guru-siswa yang kokoh dengan penetapan tujuan bersama, membangun prinsip & nilai bersama, membangun keyakinan akan kemampuan diri, membangun kesepakatan, kebijakan, prosedur, & aturan bersama; membangun kemitraan dalam belajar
• Menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan dengan pemenuhan media belajar, penataan meja-kursi belajar, penataan ornamen kelas, aroma & musik pengiring
• Menciptakan suasana belajar yang dinamis sesuai dengan karakteristik belajar anak, mendorong kesuksesan, menanggulangi kegagalan & resiko, memberikan sugesti
Isi kegiatan belajar mempertahankan interaksi seperti berikut ini:
• Interaksi siswa – guru : menyelaraskan bahasa tubuh dengan ungkapan verbal. Dengan menggunakan ekspresi wajah, gerak tubuh, suara dan postur secara efektif, guru dapat menyampaikan pesan yang kongruen (sebangun) yang akan memperkuat komunikasinya.
• Interaksi siswa – materi ajar: memastikan kesuksesan anak pada saat belajar, kondisi belajar optimal. Kesuksesan anak harus dipastikan oleh guru dengan menggunakan empat komponen antara lain; gambaran keseluruhan, masukan multisensori atau multikecerdasan, pemotongan menjadi segmen-segmen dan pengulangan sesering mungkin.
• Belajar keterampilan belajar: memberi tahu cara belajar sesuai dengan gaya belajar anak, menggubah cara terbaik untuk belajar, menyampaiakn teknik mencatat informasi dan memberikan teknik membaca cepat
• Belajar keterampilan hidup: mengajarkan tanggung jawab dan menyelesaikan masalah
Ringkasnya, orkestra pembelajaran dapat dipraktekkan di ruang kelas dengan mempertahankan inteaksi yang intens antara siswa dan guru. Keduanya memiliki komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
Selamat melaksakan orkestrasi.